Inovasi

Pembangunan Data Center

Maraknya e-commerce dan bisnis berbasis digital mengantarkan kepada kebutuhan akan data centre dalam hal fasilitas penyimpanan pengelolaan server, pengolahan dan keamanan data serta Era Big Data yang sedang meningkat penggunaannya belakangan ini. Saat ini pertumbuhan kebutuhan data center di Indonesia mengalami peningkatan dua digit (27%) yang merupakan terbesar di Dunia dan selaras dengan perkembangan indeks evolusi digital yang terjadi di Indonesia. Selain itu saat ini saja Indonesia memilki 72 juta pengguna internet yang mayoritas aktif menggunakan social media. Kebijakan pemerintah yang mensyaratkan para penyedia layanan digital (Digital Service Provider/ Application Service Provides) wajib memiliki rencana penanggulangan bencana (disaster recovery) dan memilki data center. Dari segi lokasi Kota Depok sangat cocok dan masuk kedalam kriteria penentuan lokasi data center sebagai berikut : 1. Diluar jalur gempa bumi dan Tsunami 2. Minimal 30 Km dari pusat aktivitas organisasi dan Maksimal 50 Km untuk mengurangi resiko data loss karena latency. 3. Tidak di wilayah yag sering banjir, dan lebih baik lagi jika gedung data center dibangun diatas permukaan jalan raya setinggi 2 sampai 4 meter. 4. Jauh dari jalur penerbangan pesawat 5. Tidak di wilayah yang sering berpotensi terjadi kerusuhan masa dan ancaman bom 6. Di wilayah yang memiliki suhu udara lebih sejuk 7. Dekat dengan kantor pemadam kebakaran dan kantor polisi 8. Mudah di akses, tidak jauh dari pintu tol 9. Di wilayah yang pemerintah setempat sangat mendukung pembangunan gedung data center. Untuk di Kota Depok sendiri Pembangunan Data Centre dapat dibangun di Kec. Tapos, Cimanggis, Sawangan, Bojongsari dengan nilai investasi sekitar + Rp 10 – 15 Milyar.

Pembangunan Rest Area Toll (Cijago, Desari, Cimanggis-Cibitung)

Hadirnya pembangunan Jalan Tol Cinere – Jagorawi dan Depok-Antasari selain kemudahan aksesnya dibutuhkan juga sarana peristirahatan yang baik yang dapat menunjang kebutuhan pengguna tol tersebut. Bisnis Rest Area sekarang ini menjadi salah satu bisnis yang sangat dilirik banyak pengusaha. Dengan panjang tol Cijago 10,1 km dan Tol Desari sepanjang 12 km dapat dibangun sekitar 4 – 5 Rest Area pada dua Tol tersebut dengan perkiraan investasi + @ Rp 37,5 Milyar (luas lahan sekitar + 10 Hektare)

Pengembangan Wisata Air

Dari jumlah total 23 Situ di Kota Depok terdapat 9 Situ yang sangat potensial dikembangkan menjadi tempat wisata, yaitu :Situ Sawangan, Situ Jatijajar, Situ Pedongkelan, Situ Pulo Asih, Situ Cilodong, Situ Rawa Besar, Situ Citayem, Situ Pengarengan, Situ Pengasinan dan Situ Rawa Besar. Hal tersebut didasarkan pada Sarana dan Prasarana yang sudah mendukung, letak yang strategis dan kondisi kebersihan dan debit air yang baik. Dengan jumlah penduduk 2.179.813 Jiwa ditambah potensi wisatawan dari luar daerah yang dapat digabungkan dengan wisata religi Ziarah Masjid Kubah Emas, maka potensi pengembangan Situ di Kota Depok sangat menjanjikan khususnya dalam pembangunan Wahana Wisata Air dan Olah Raga Air, Eco Wisata dan Pusat Kuliner. Selain itu dengan dilewatinya Kota Depok oleh Sungai Ciliwung dengan tingkat kebersihan dan debit air yang cukup deras serta tersedianya Pos Pantau/Wisata Ciliwung dapat juga dikembangkan Soft Rafting Susur Sungai Ciliwung. dengan nilai investasi per lokus +/- Rp. 632.800.000,-

Pengembangan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum)

PDAM Kota Depok berencana untuk mengembangkan cakupan pelayanan ke seluruh wilayah Kota Depok, selain itu juga akan dikembangkan SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum) di 3 kawasan yaitu SPAM Cinere – Limo, SPAM Cimanggis – Tapos dan SPAM Pancoran Mas - Citayem, dengan nilai investasi. Khusus untuk pengembangan SPAM Cinere - Limo akan di tawarkan kerjasama dengan pihak investor dengan sistem konsesi dengan 2 alternatif kerjasama dimana perkiraan nilai investasi alternatif 1 ialah sekitar + Rp. 146 Milyar,- dan alternatif 2 + Rp. 171 Milyar dengan potensi pelanggan sebesar + 16.000 pelanggan. Pada saat ini penyediaan air bersih lebih terfokus pada pelayanan sistem perpipaan. Pelayanan Air Bersih perpipaan di Kota Depok selama ini melayani 13,26% penduduk dari total penduduk. Kondisi pelayanan air perpipaan tersebut masih cukup rendah karena belum terpasangnya seluruh jaringan distribusi. Untuk pengembangan IPA pesanggrahan SPAM Kota Depok pada Tahap I berkapasitas 100 I/det (Pengembangan Pelayanan Wilayah Limo dan Cinere) adalah sebagai berikut : Alternatif 1 : Pengembangan IPA Pesanggrahan Kapasitas 100 I/det, (Unit Air Baku dan Produksi 1 Lokasi) di pinggir kali pesanggrahan berada di wilayah Kecamatan Limo ; Alternatif-2 : pengembangan IPA Pesanggrahan Kapasitas 100 I/det, (Unit Air Baku di inggir Kali Pesanggrahan dan Unit Produksi di Jalan Bukti Cinere (1,5 Km dari Intake) berada Wilayah Kecamatan Cinere. Layanan PDAM Tirta Asasta Kota Depok akan dikembangkan untuk dapat menghasilkan air sebesar 12,3 Juta m3 bagi + 46,716 pelanggan serta pembangunan infrastruktur distribusi.

Pergudangan dan Industri Non Polutan

Letak Kota Depok yang merupakan penyangga DKI Jakarta serta dengan adanya jalur tol yang terhubung ke Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyebabkan maraknya Industri serta sarana Pergudangan didirikan di Kota Depok. Untuk Kegiatan Industri didominasi oleh Penanam Modal Asing (PMA)/ Perusahaan Luar Negeri yang banyak terdapat di Kecamatan Cimanggis dan Tapos sedangkan untuk Pergudangan banyak ditemui di Kecamatan Cimanggis selain itu terdapat juga di Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Bojongsari. Potensi Industri khususnya Industri Non Polutan dan Pergudangan di Kota Depok sangat potensial terlebih dengan semakin banyaknya akses dari dan menuju ke Kota Depok dengan berbagai Moda Transportasi yang akan dikembangkan

Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Ikan Hias Depok

Kota Depok merupakan salah satu sentra budi daya Ikan Hias di Jawa Barat. Hal tersebut didasarkan kepada kemampuan Kota Depok dalam memperoduksi Ikan Hias sekitar 77 juta ekor per tahun. Sentra Budi Daya Ikan Hias di Kota Depok terdapat di Kec. Bojongsari, Sawangan, dan Cimanggis. Penduduk di daerah tersebut sudah banyak yang berprofesi sebagai pelaku pembudi daya Ikan Hias dan mampu menghasilkan komoditas Ikan Hias jenis Neon Tetra yang mencapai 19 juta per tahun. Saat ini Ikan Hias Kota Depok telah menembus pangsa pasar internasional seperti : Singapura, Amerika dan Benua Eropa. Terdapat puluhan jenis ikan yang dibudidayakan di Kota Depok, Seperti Ikan Kerapu Raja Sanu, Neon Tetra, Memfish, dan Red Globe. Saat ini Kontribusi Produksi Ikan Hias Kota Depok menjadi salah satu yang terbanyak di Indonesia khususnya untuk jenis Neon Tetra. Pengembangan Ikan Hias Kota Depok sangat menjanjikan bagi para investor khususnya dalam Pengembangan Sarana Pembenihan, Jasa Pengangkutan (Distribusi) maupun Jasa Pemasaran (baik dalam negeri maupun eksporKota Depok merupakan salah satu sentra budi daya Ikan Hias di Jawa Barat. Hal tersebut didasarkan kepada kemampuan Kota Depok dalam memperoduksi Ikan Hias sekitar 77 juta ekor per tahun. Sentra Budi Daya Ikan Hias di Kota Depok terdapat di Kec. Bojongsari, Sawangan, dan Cimanggis. Penduduk di daerah tersebut sudah banyak yang berprofesi sebagai pelaku pembudi daya Ikan Hias dan mampu menghasilkan komoditas Ikan Hias jenis Neon Tetra yang mencapai 19 juta per tahun. Saat ini Ikan Hias Kota Depok telah menembus pangsa pasar internasional seperti : Singapura, Amerika dan Benua Eropa. Terdapat puluhan jenis ikan yang dibudidayakan di Kota Depok, Seperti Ikan Kerapu Raja Sanu, Neon Tetra, Memfish, dan Red Globe. Saat ini Kontribusi Produksi Ikan Hias Kota Depok menjadi salah satu yang terbanyak di Indonesia khususnya untuk jenis Neon Tetra. Pengembangan Ikan Hias Kota Depok sangat menjanjikan bagi para investor khususnya dalam Pengembangan Sarana Pembenihan, Jasa Pengangkutan (Distribusi) maupun Jasa Pemasaran (baik dalam negeri maupun ekspor)